Saturday, 10 December 2016

Ada Cinta

Ucapkanlah kasih satu kata yang kunantikan
Sebab ku tak mampu membaca matamu
Mendengar bisikmu


Nyanyikanlah kasih senandung kata hatimu
Sebab ku tak sanggup mengartikan getar ini
Sebab ku meragu pada dirimu


Mengapa berat ungkapkan cinta
Padahal ia ada
Dalam rinai hujan, dalam terang bulan,
Juga dalam sedu sedan


Mengapa sulit mengaku cinta
Padahal ia terasa
Dalam rindu dendam, hening malam
Cinta terasa ada...

Pesona Pantai Tanjung Bayang

Pantai menjadi salah satu tempat wisata yang paling diminati oleh banyak orang, selain murah dan menyuguhkan pemandangan yang indah, di pantai juga kita bisa melakukan berbagai macam aktivitas yang menyenangkan, seperti berenang, bermain pasir, maupun aktivitas lainnya. 
          Masih berhubungan dengan pantai, di Makassar  ada sebuah pantai yang biasanya menjadi objek wisata favorit  warga Makassar  maupun wisatawan yang sedang berlibur di Kota Daeng ini. Adalah Pantai Tanjung Bayang, pantai ini terletak di kelurahan Borombong, kecamatan Tamalate, yang dari pusat kota hanya berjarak 4 km. Untuk dapat mengakses pantai Tanjung Bayang ini bisa menggunakan angkutan kota, taksi, motor maupun mobil pribadi, dan harga karcis masuknya berkisar antara Rp. 3.000-5.000,-
          Salah satu keindahan yang ditawarkan oleh Pantai ini adalah pemandangan matahari terbenamnya yang menawan. Selain itu, para pengunjung juga bisa menghabiskan waktu dengan berenang, bermain pasir, bermain sepak bola atau bola volly, berfoto serta bercengkrama dengan keluarga  atau orang-orang terdekat sembari menikmati suasana khas pantai yang ditawarkan oleh tempat wisata yang satu ini.
          Bagi wisatawan yang masih ingin berlama-lama menikmati waktu liburan di pantai Tanjung Bayang, disediakan pondok  yang berada di area pantai dengan berbagai macam ukuran dan harga yang bervariasi. 
                    Terlepas dari semua itu, saat ini, keindahan Pantai Tanjung Bayang sedikit terganggu oleh banyaknya sampah-sampah yang berserakan, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari pengunjung maupun pengurus pantai untuk tidak membuang sampah sembarangan agar kebersihan dan keindahan pantai ini tetap terjaga.

Tuesday, 6 December 2016

Dear


“Malam ini aku rindu. Benar, aku benar-benar rindu. Merindukanmu adalah kebenaran yang tak menyenangkan. Tapi mencintaimu? Itu menenangkan.” Bukan tidak mungkin, sebab saat aku di dekatmu, mulutku seakan terus menarik agar membentuk satu senyum simpul. Terimakasih untukmu, karenamu masalah sebesar apa pun akan terasa lebih ringan. Hanya saja, ingat satu hal. Apa pun yang berlebihan adalah tidak baik. Cinta? Tidak terkecuali. Cinta pada sesama lebih tepatnya. Cintailah seseorang sewajarnya saja. Tanpa kamu melupakan siapa yang telah menciptakan engkau. Dengan ingatan yang jangan sampai mengalahkan ingatanmu pada sang pencipta. Sudahi jika itu terjadi, atau kau sudahi cara mencintamu yang terlalu itu, dengan cinta yang sewajar-wajarnya cinta.
••••
(Dalam Buku "Menuju Baik itu Baik")
 

Monday, 5 December 2016

Aku Jatuh Cinta


 Aku jatuh cinta
                                                                             Nurul islamiyati

Aku jatuh cinta, padamu,
Pada manik mata yang meneduhkan bila ditatap,
Dan pada lisan yang menenangkan bila di dengar...

Aku jatuh cinta, padamu,
Pada puisi-puisi  indahmu,
Dan pada sajak-sajak kala senja yang mengiringmu menutup hari...

Aku jatuh cinta, padamu,
Pada syair-syair sederhanamu yang menawan hati,
Dan pada petikan-petikan senar gitarmu yang syahdu nan merdu...

Dan, untuk kesekian kalinya,
Aku jatuh cinta, padamu,
Kamu,
Dirimu...

                                                                             September, 2016

Saturday, 3 December 2016

Kamu

Kamu..,
Empat huruf yang bermakna.
Kamu..,
Satu kata yang sederhana, singkat, namun sangat berarti.
Kamu..,
Adalah rindu yang kian candu.
Kamu..,
Adalah cinta yang tak bisa kuhindari.
Kamu..,
Adalah luka yang tak kunjung sembuh.
Dan kita..,
Adalah masa lalu yang terlalu sakit untuk dikenang.

November dan Rindu


November ke Desember, hari-hari penuh air mata. Rindu adalah hal yang paling menguras  perasaan.

November, hari-harinya penuh dengan sejarah. Pahit dan manisnya membaur jadi satu. Tapi dalam rentetan sejarah-sejarah itu tak kujumpai nama ataupun bayangmu.

Aku rindu padamu, pada cerita yang sempat kita ukir bersama,

Aku rindu November lalu, dimana semua keindahan terhampar nyata dalam benakku,
Aku rindu semua itu.

Akhir November, aku mengulang 27 yang ke-18, jika kemarin ada kue dengan lilin yang menyala serta ucapan dan doa-doa tulus darimu,

Hari ini, kali ini, semua berbeda. Tak ada kue dengan lilin yang menyala, tak ada ucapan dan doa-doa, dan lebih menyakitkan lagi, tak ada dirimu.

Jujur saja, jika bisa aku ingin kembali pada hari dimana semua kebahagiaan itu masih kita genggam, tawa-tawa selalu tergiang dikala semburat jingga menghias langit.

Aku rindu, rindu, dan sangat rindu.

Semua terasa berat tanpamu, hampa.

Kau mungkin tak tahu berapa banyak butir-butir bening menetes dipipi,

Kau mungkin tak merasa, betapa tersiksaknya menjalani semua ini sendiri.
Aku rindu kamu, sudah berapa kali kalimat ini kuucap,

Kau tidak pergi, kau hanya jauh, tapi kenapa sakit sekali rasanya?

Dari semua yang terjadi, satu hal yang aku tahu, merindukanmu adalah kebenaran yang tidaklah menyenangkan.



Makassar, Desember 2016