Monday, 17 October 2016

Elegi kala Hujan



Rintik-rintik hujan masih setia menari-nari bersama hembusan angin yang membekukan. Namun ini bukan hanya tentang hujan ataupun angin saja, tapi ini juga tentang aku dan kamu. Kita yang berjumpa saat hujan, aku yang mengungkapkan perasaanku dibawah guyuran hujan, aku yang pertama kali mendekap dan menggenggam tanganmu kala hujan serta angin yang membekukan. Kita yang selalu bahagia rinai-rinai itu setia menari-nari dilangit kota kenangan ini. Namun, saat hujan pula aku kehilanganmu, kekasih.
Kau pergi ketika hujan tengah ingin bercengkrama dengan kita. Sungguh, aku tidak pernah berpikir hujan akan setega itu memisahkan kita. Padahal kupikir hujan adalah hal yang paling membahagiakan setelah kamu, namun siapa yang tahu ternyata semua hanya sesaat. Sungguh, bahagia yang singkat.